Pemilu dan Pemilih
Pemilu di Indonesia merupakan
acara ritual lima tahunan untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat. Pemilu
sebagai wujud demokrasi bangsa menjadi jalan untuk proses kemajuan bangsa,
untuk melanjutkan pembangunan, menambahan atau membuat prakarsa baru untuk masa
depan lebih cerah. Para peserta Pemilu akan mempersiapkan segalanya untuk
menghadapi pertarungan demi memperoleh simpati masyarakat. Dalam pemilu penulis
mengkalsifikasikan 3 tipe pemih (voters):
1. Pemilih Setia
2. Pemilih Pembaharu
3. Pemilih Pemula
Pemilih Setia
Pemilih setia apabila dalam
beberapa literatur disebut dengan pemilih tradisional merupan pemilih yang
“legend” dari dulu sampai sekarang tetap setia dengan satu partai, terlepas
apapun kondisi partai tersebut tidak menjadi masalh untuk para pemilih setia,
hal ini bisa dimungkinkan karena ada keterikatan batin, ideologi, lingkungan,
dll antara sang pemilih dengan partai/pemimpin tersebut.
Pemilih Pembaharu
Pemilih pembaharu atau dalam beberapa
artikel ataupun buku-buku ilmu politik disebut dengan pemilih cerdas, pemilih
pembaharu ini cenderung pemilih, yang bisa memilih partai dengan cermat,
dilihat dari apa yang akan dibawa pemimpin atau partai tersebut (Visi-Misi) apakah
visi-misi ini mampu untuk menjadi alat pembaharu untuk perubahan kearah
masyarakat yang sejahtera. Pemilih pembaharu biasanya memiliki tingkat
pendidikan yang cukup tinggi, para pemilih ini selalu mengikuti perkembangan
politik atau pemerintahan, sehingga faktor-faktor yang terjadi di partai
politik akan mempengaruhi pemilih ini untuk menentukan pilihannya. Track record
Partai/Pemimpin amat penting untuk pemilih dengan klasifikasi ini.
Pemilih Pemula
Pemilih pemula adalah pemilih
yang baru memenuhi syarat untuk bisa berpartisipasi dalam politik, pemilih ini
cendurung ingin mengetahui informasi yang banyak mengenai partai, pemilih
pemula biasanya masih bimbang untuk menentukan pilihan. sebagian pemilih pemula
ada yang ditentukan oleh fakto-faktor :
- Lingkungan
- Teknologi Informasi (Berita)
- Faktor Orang Tua
- Dll
Pilihan pemilih pemula pertama kali akan
mempengaruhi pilihannya dikemudian hari
Pemilu Bukan Sekedar Mengumpulkan Suara (Angka Itu Bernyawa)
Dalam proses pemilihan umum,
salah satu agendanya adalah kampanye, dalam kampanye inilah para calon pemimpin
ataupun calon legislatif menyampaikan visi misi serta programnya untuk
disosialisasikan kepada masyarakat. Banyak strategi yang dijalankan oleh
peserta pemilu dalam kampanye mulai dari pemasangan spanduk, baliho, flyer,
dll, supaya makin menarik mengundang artis top Ibu Kota. Dalam tujuan kampanye
adalah menjual program strategis dan konsep yang dimiliki kepada pemilih yang
tujuan utamanya menurut penulis, inputnya berupa suara yang diberikan.
Pemenang pemilu ditentukan oleh hasil
suara terbanyak, suara itu memuat angka-angka, suara dari masyarakat, yang itu
merupakan suatu amanah serta kepercayaan masyarakat terhadap peserta pemilu. Ada
yang banyak ada yang sedikit ada yang terpilih ada juga yang belum terpilih. Namun
angka-angka pemilu itu bukan menang atau kalah terpilih atau tidak terpilih,
angka itu hidup angka, angka itu kepercayaan dan amanah terhadap peserta pemilu.
Jadi dalam pemilu jangan mengabaikan angka-angka tersebut, walupun sedikit dan
tidak menjadi pemenang tapi angka itu angka yang hidup angka yang masih
memberika amanat dan kepercayaan kepada peserta pemilu.
Pemilu bukan hanya sekedar
mengumpulkan suara tapi mengumpulkan kepercayaan masyarakat dan mengemban
amanat masyarakat agar tercipta pembangunan dan pertumbuhan kearah masyarakat Indonesia
yang sejahtera. sekecil
apapun angka hasil pemilu itu merupakan kepercayaan yang diberikan. Angka dalam
pemilu memiliki nyawa.
Hasil Pemilu bertujaan untuk Kemajuan Bangsa
Pemenang dalam Pemilu baik
Legislatif ataupun esekutif, maka akan duduk di kursi masing-masing dengan kewengnangannya,
dan memiliki amanah untuk merumuskan strategi baru dan menuruskan program yang
telah ada yang bermuara terciptanya kesejahteraan dan keadilan masyarakat
Indonesia. Maka
dari itu kemajuaan bangsa akan salah satunya ditentukan oleh hasil dari pemilu. Maka
dari itu siapapun yang diberikan amanah untuk mengemban amanah hasi pemilu
seyogyanya berperan dengan baik sesuai dengan proporsinya masing-masing, karena
ada titipan amanah dan kepercayaan dari penduduk Indonesia, dan perlu diingat
pemilu itu tidak mudah, dan tidak murah, maka jadikan pemilu sebagi momentum
untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara yang sejahtera.
Dari dulu sampai – sekarang dari
tahun 55 sampai 14, hasil pemilu yang inputnya adalah legislator baru ataupun
petahana, Pemimpin baru ataupun petahana berupaya untuk menjadikan Indonesia menjadi
Negara yang maju yang harum di negeri sendiri termasyur di negeri orang. Hasil
pemilu menjadi nahkoda Indonesia untuk lima tahun kedepan, Indonesia telah
melewati beberapa masa kepemimpinan dari hasil pemilu dan menjalankan
pemerintahannya dengan baik dengan berbagai strategi pembangunan yang
berbeda-beda, ibarat tim sepak bola memakai beragam stategi ada 4-4-2, 4-3-3,
4-3-1-2, dll, begitu pula dengan pemerintahan hasil pemilu kita. Pemerintahan
hasil pemilu 2014 kita tunggu strategi apa yang akan dilakasanakan untuk
menahkodai Indonesia, yang penting apapun hasil pemilu, hasil pemilu muara akhirnya untuk kemajuaan
Bangsa Indonesia.
Aang Wiguna
aangwiguna@yahoo.co.id