Minggu, 23 Maret 2014

Kurangi Biaya Logistik Nasional, Indonesian Maritime Holding Perlu Segera Diwujudkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Syahril Japarin menilai, gagasan pembentukan BUMN Indonesian Maritime Holding perlu segera diwujudkan. Pasalnya, dengan adanya BUMN Indonesian Maritime Holding, biaya logistik nasional bisa diturunkan secara drastis.
Menurutnya, saat ini biaya logistik nasional tercatat mencapai 24% dari total produk domestik bruto (PDB), atau senilai Rp 1.820 triliun pertahun. Biaya tersebut habis untuk biaya penyimpanan sebesar Rp 546 triliun, biaya transportasi Rp 1.092 triliun, dan biaya administrasi Rp 182 triliun. Biaya logistik Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan Malaysia yang hanya 15% terhadap PDB dan Amerika Serikat maupun Jepang, yang masing-masing sebesar 10%.
Ia menambahkan, saat ini hampir semua BUMN besar memiliki anak usaha pelayaran (bisnis kapal) sendiri-sendiri, seperti PT Pupuk Indonesia, PT Semen Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Pertamina, dan lain sebagainya, sehingga tidak efisien. Ketidakefisienan terjadi karena biasanya kapal-kapal hanya memuat penuh barang-barang pada saat pergi dan kemudian kosong pada saat balik ke tujuan semula.
Contohnya, kapal Pusri mengangkut pupuk dari Palembang ke Padang dengan biaya katakan sekitar Rp 300 ribu perton, kemudian ketika balik lagi ke Palembang, kapal itu kosong tidak mengangkut apa-apa. Pada saat bersamaan, ada kapal Semen Padang yang mengirim semen dari Padang ke Palembang, tarifnya sama, pulangnya kosong lagi.
“Padahal, kalau digabung kapal-kapal itu dalam satu manajemen, kapal-kapal tersebut bisa melayani keperluan Pusri maupun Semen Padang, sehingga satu kali perjalanan pulang pergi, kapal tidak kosong,” ujar Syahril.
Melalui BUMN Indonesian Maritime Holding, BUMN tersebut bisa mengelola kapal-kapal milik Pertamina, Pupuk Indonesia, Semen Indonesia, PLN, maupun BUMN lainnya, secara terintegrasi. Dengan demikian, tidak akan ada lagi kapal yang berangkat penuh dengan muatan, namun pulangnya tidak mengangkut apa-apa alias kosong tanpa muatan, sehingga biaya logistik bisa turun secara drastis

Sumber : http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/03/23/kurangi-biaya-logistik-nasional-indonesian-maritime-holding-perlu-segera-diwujudkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar